Gw dapet nih cerita dari temen gw hardhi. Gw kurang tau dia dapet cerita yang menginspirasi ini darimana. Tapi yang jelas gw berterima kasih banget sama yang buat cerita ini. Karna sudah mengispirasi gw dengan ceritanya ehehehee. Langsung di baca aja deh yaaa...
Sebatang bambu yang indah
tumbuh di halaman rumah seorang petani. Batang bambu ini tumbuh tinggi
menjulang di antara batang-batang bambu lainnya. Suatu hari datanglah sang
petani yang empunya pohon bambu itu. Dia
berkata kepada batang bambu,” Wahai bambu, maukah engkau kupakai untuk menjadi
pipa saluran air yg sangat berguna untuk mengairi sawahku?”
Batang bambu menjawabnya,
“Oh tentu aku mau bila dapat berguna bagi engkau,Tuan. Tapi ceritakan apa yang
akan kau lakukan untuk membuatku menjadi pipa saluran air itu.”
Sang petani menjawab,
“Pertama, aku akan menebangmu untuk memisahkan engkau dari rumpunmu yang indah
itu. Lalu aku akan membuang cabang-cabangmu yang dapat melukai orang yang
memegangmu. Setelah itu aku akan membelah-belah engkau sesuai dengan
keperluanku. Terakhir aku akan membuang sekat-sekat yang ada di dalam batangmu,
supaya air dapat mengalir dengan lancar. Apabila aku sudah selesai dengan
pekerjaanku, engkau akan menjadi pipa yang akan mengalirkan air untuk mengairi
sawah sehingga padi yang ditanam dapat tumbuh dengan subur.”
Mendengar hal ini, batang
bambu lama terdiam….., kemudian dia berkata kpd petani, “Tuan, tentu aku akan
merasa sangat sakit ketika engkau menebangku. Juga pasti akan sakit ketika
engkau membuang cabang-cabangku, bahkan lebih sakit lagi ketika engkau
membelah-belah batangku yang indah ini dan pasti tak tertahankan ketika engkau
mengorek-ngorek bagian dalam tubuhku untuk membuang sekat-sekat penghalang itu.
Apakah aku akan kuat melalui semua proses itu, Tuan?”
Petani menjawab, ” Wahai
bambu, engkau pasti kuat melalui semua ini karena aku memilihmu justru karena
engkau yang paling kuat dari semua batang pada rumpun ini. Jadi tenanglah.”
Akhirnya batang bambu itu
menyerah, “Baiklah, Tuan. Aku ingin sekali berguna ketimbang batang bambu yg
lain. Inilah aku, tebanglah aku, perbuatlah sesuai dengan yang kau kehendaki.”
Setelah petani selesai
dengan pekerjaannya, batang bambu indah yang dulu hanya menjadi penghias
halaman rumah petani, kini telah berubah menjadi pipa saluran air yang mengairi
sawah sehingga padi dapat tumbuh dengan subur dan berbuah banyak.
Pernahkah kita berpikir
bahwa dengan tanggung jawab dan persoalan yg sarat, mungkin Tuhan sedang memproses
kita dan memilih kita untuk menjadi indah di hadapan-Nya? Sama seperti batang
bambu itu, kita sedang ditempa.
Tapi jangan kuatir, kita
pasti kuat karena Tuhan tak akan memberikan beban yang tak mampu kita pikul.
Jadi maukah kita berserah pada kehendak Tuhan, membiarkan Dia bebas berkarya di
dalam diri kita untuk menjadikan kita alat yang berguna bagi-Nya?
Seperti batang bambu itu,
mari kita berkata, ” Inilah aku, Tuhan…perbuatlah sesuai dengan yang Kau
kehendaki.”
ta follow blog gua ta .__.)
BalasHapus